Kelana jiwa arungi samudara...
Tiada terbatas.....
Tiada berbekas.....
Kembara rindu jelajahi gemunung
Tiada terbendung....
senantiasa menggelandung....
Wahaiangin,tahukah engkau?
kembara rindu ini
Jelajahi kehidupan hakiki
Menapaki jalam kearifan
Tersanjung nuansa hati
Kala nasehat menggurui
Mendamaikan hati
Sejuk di sanubari
Wahai angin, mengertikah engkau?
Kembara gelisah hati
Mamuai sikap intropeksi diri
Tak ingin intervasi lain hati
Desiranmu angin...
Membelai rambut kolbu ini
Membuai sukma diri ini
Tuk slalu ingat...
Akan senandung doa dimalam hari
Dan ku ukir rindu ilahi
Lewat dzikir yang mengalir
Lewat waktu yang kian bergulir
Fenomena imikian kumengerti
Tawakal hanya kepada-Mu Robbi
Pencipta selaksa jagai raya ini.
SEDIHKU
Ketika senja mulai berselimut dengan kepekatan
Lemah tubuh tersungkur kebumi
Menangis terseduh memohon ampunan
Pedih hati membuatku rapuh
Sedih aku dengan dosa-dosaku
Aku bingung entah harus bagaimana?
Adakah pintu maaf bagiku,
Bila dosa-dosa semakin membebaniku?
Sementara, bumi tiada henti berputar
Tunjukkan waktu siang dan malam
Langit semakin menua
Usiapun mulai terkikis
Tapi.. dosa-dosaku semakin menggunung
Oh tuhan...
Berikanlah hidayah-Mu untukku
Dan bukalah pintu maaf-Mu untukku
